Rabu, 08 Juni 2011

Kala Hening

Ada rindu yang membathin yang entah tertuju pada apa dan siapa. Begitu bias tapi tak membingungkan. Membuat pikiran menerawang jauh, bebas, menjelajah ruang dan waktu. Tak ada batas, bahkan tak ada tepi. Begitu luas.

Di setiap jejakan begitu banyak awan yang bergerak, lembut menyapa, tersnyum sumringah. Tak ada beban. Di sana, ada banyak rasa yang hadir. Sangat. Membuat langkah-langkah ini menjadi berarti. Jauh. Memandang ke sana. Tapi, tak ada bayang yang terlihat. Namun, rasa itu terus menyapa. Indah. Mengajakmu bercerita tentang cinta, sayang, setia. Bahkan ia menari mengikuti rangkaian bahasa kalbu yang terdengar lirih menggodai setiap kabut tipis yang muncul tak tahu dari mana datangnya.

Menjejali petang kala mentari berubah warnanya dan langit semakin jingga. Kau tahu, kala itu ombak berdesir memecah batu karang, angin berhembus kencang, sebentar kemudian pelan memberi sejuk pada setiap raga yang mampu merasa. Jangan bungkam, membuat bumi terdiam. Masih banyak kisah yang harus dirangkai dengan kata-kata indah. Jangan bersembunyi membuat langit tak berwarna. Masih banyak mimpi yang mengejar. Pagi masih menyampaikan pesannya lewat kicau burung gereja. Coba kau dengar, suaranya merdu. Nyaring, bagai menyanyikan sebait lirik cinta..

2 komentar:

  1. mantabbbzz.. sya siap menunggu cerita2mu sizta.. :D

    BalasHapus
  2. hohohoooo.. okay, to be continued in other part..

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...