Ada saat semuanya terasa utuh. Saling berpegangan tangan. Saling memegang pundak. Yah.. saat itulah semuanya terasa utuh. Semuanya utuh, tersimpan manis menjadi memoar..
Satu persatu terangkum menjadi sebuah kisah klasik yang selalu menghantui, membayangi kalbu, meminta rasa yang pernah singgah. Disitulah, aku menemukan saudara yang masih dengan kehangatan yang sama menyambut langkah-langkah ini tanpa tendeng aling-aling.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar